Kamis, 15 Maret 2012

REMAJA, TEMBAKAU DAN ROKOK

    Remaja merupakan masa yang paling rawan akan pengaruh dari lingkungan. Pergaulan amat mempengaruhi seseorang begitupula halnya dengan kebiasaan merokok. Pengaruh teman dan kelompok akan sangat kuat bagi seorang remaja untuk memutuskan merokok atau tidak. Untuk dapat diterima oleh kelompok atau teman seseorang akan berusaha mengikuti kebiasaan dari kelompok atau teman tersebut. Remaja akan berusaha untuk diterima dilingkungannya. Hal ini juga dapat disebabkan rasa percaya diri yang rendah sehingga cenderung mengadopsi kebiasaan yang berlaku seperti kebiasaan merokok. Tanpa mereka sadari bahwa sebetulnya menular untuk merokok merupakan pintu masuk dari jenis adiksi. 

      
Data statistik menunjukkan bahwa perokok remaja saat ini berkisar diangka 3,5 juta yang berarti >15% jumlah remaja saat ini.  Kebanyakan perokok dan pengguna tembakau dewasa mulai melakukan kebiasaan tersebut sebelum mereka dewasa. Diantara para remaja yang merokok tersebut, hampir 25% merokok pertama kali sebelum berusia 10 tahun.
     Banyak faktor yang berperanan dalam peningkatan jumlah perokok remaja, diantaranya adalah Iklan industri rokok yang menggambarkan bahwa perokok adalah seorang individu yang sukses dan memiliki gaya hidup glamor, atau bahkan melambangkan kejantanan; mudahnya akses untuk mendapatkan rokok dan tembakau; harga produk tembakau yang relatif rendah; tekanan dari teman sebaya memainkan peranan penting; adanya anggota keluarga atau bahkan orang tua yang juga merokok; khusus untuk remaja putri merokok belakangan ini menjadi trend karena dianggap bisa menurunkan nafsu makan sehingga dapat membantu program diet mereka, anggapan ini benar-benar menyesatkan dan tidak benar.

Sejarah Tembakau
      Tembakau telah dikenal sejak 6000 tahun sebelum masehi. Para pakar yakin bahwa tumbuhan tembakau telah tumbuh di Amerika. Pakar juga yakin bahwa penduduk asli Amerika telah menggunakan tembakau sejak 1 tahun sebelum masehi, termasuk mengunyah dan merokok tembakau. Pada tahun 1492 M, Columbus menemukan tembakau sebagai “daun kering” yang diberikan sebagai hadiah. Pada tahun 1492 ini juga Rodrigo de Jerez dan Luis de Torres mengenal rokok dari orang kuba. Pada tahun 1497, Robert Pane yang mendampingi Columbus pada perjalanannya yang kedua menulis tentang penggunaan tembakau di Eropa dalam tulisannya “De Insularium Ribitus." Pada 1498 Columbus berkunjung ke Trinidad dan Tobago, dan menemukan penggunaan tembakau menggunakan pipa. Pada tahun 1499 Amerigo vespucci mengamati penggunaan tembakau kunyah pada orang Indian
     Tembakau (Nicotiana spp., L.) adalah genus tanaman yang berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah atau dikulum, dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung. Tembakau/kebiasaan merokok menjadi prioritas kesehatan utama karena, hal ini dikarenakan tembakau adalah penyebab kematian satu dari sepuluh orang dewasa (sekitar 5 juta kematian per tahun). Jumlah ini lebih besar dari jumlah keseluruhan korban perang dunia pertama ditambah perang Korea dan ditambah perang Vietnam. Alasan kedua adalah merokok merupakan penyebab paling penting dari kesakitan yang dapat “dicegah” dan kematian “dini” dinegara maju maupun berkembang. Sedangkan alasan lainnya adalah tembakau merupakan faktor risiko berbagai kanker, terutama kanker paru-paru, dan risiko penyakit jantung, stroke, emfisema, gangguan saluran pernafasan, dll. Kebiasaan mengunyah tembakau juga meningkatkan risiko terkena kanker bibir, lidah dan mulut. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memprediksi bahwa penggunaan tembakau akan membunuh >3 juta orang/tahun diseluruh dunia. Angka ini akan meningkat menjadi 10 juta kematian/tahun menjelang tahun 2020.

Kandungan rokok/tembakau
Asap tembakau mengandung kurang lebih 4000 komponen. Beberapa diantaranya bersifat racun, beberapa lainnya dapat merubah sifat sel-sel tubuh menjadi ganas, setidaknya ada 43 zat dalam tembakau yang sudah diketahui dapat menyebabkan kanker.

Ada 3 zat dalam satu batang rokok


Dalam tiap batang rokok, saat perokok menghirup nikotin ke dalam paru-paru mereka maka nikotin akan terserap ke dalam darah. Dalam 8 detik, nikotin telah berada di otak dan mengubah cara kerja otak. Hal ini berlaku begitu cepat karena nikotin bentuknya mirip dengan bahan kimia alami otak yaitu asetilkolin. Asetilkolin adalah salah satu neurotransmiter yang membawa pesan-pesan antara sel otak. Nikotin akan berikatan dengan reseptor asetilkolin di otak, yang akhirnya akan membawa perubahan bagi tubuh dan otak. Nikotin akan meningkatkan denyut jantung dan frekuensi nafas dan menyebabkan lebih banyak glukosa dilepaskan ke dalam darah. Mungkin hal inilah yang menyebabkan para perokok merasa lebih segar bila merokok. Namun ternyata dampak jangka panjangnya akan terjadi kerja jantung yang lebih berat, pengapuran pembuluh darah jantung, meningkatnya risiko penggumpalan darah dalam pembuluh darah serta dapat terjadi gangguan irama jantung.  


Nikotin juga melekat pada neuron (sel otak) yang melepaskan neurotransmiter bernama dopamin. Nikotin akan menstimulasi neuron untuk melepaskan dopamin dalam jumlah yang besar. Dopamin akan menstimulasi sirkuit “kenikmatan” di otak, suatu dtruktur otak yang disebut sistem limbik. Sistem limbik ini berhubungan dengan rasa lapar/nafsu makan, proses belajar, memori, dan perasaan senang. Secara normal, rasa senag timbul bersamaan dengan makan, rasa tenang, dan bila bersama dengan orang yang kita cintai. Namun nikotin telah mengubah rasa “senang” ini pada perokok, menjadi “senang” hanya bila merokok.

Dalam 40 menit, setengah efek dari nikotin akan menghilang. Perokok akan merasa butuh untuk segera menghidupkan batang rokok berikutnya, karena tanpa merokok perokok akan merasa gelisah dan depresi. Dan lama kelamaan otak akan belajar untuk “ketagihan” sehingga dibutuhkan lebih banyak batang rokok untuk menimbulkan kualitas rasa “senang” yang sama.

Gas karbonmonoksida kita kenal sebagai asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor. Karbon monoksida dalam tubuh akan mengurangi kemampuan darah untuk menyerap oksigen dari paru-paru. Hal ini terjadi karena sel darah merah sebagai pengangkut oksigen lebih mudah berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen. Lebih banyak menghisap rokok, lebih banyak karbon monoksida terserap dalam peredaran darah.

Tembakau yang dibakar akan mengeluarkan tar dan zat beracun alinnya. Mereka akan menempel pada sepanjang saluran nafas perokok dan pada saat yang sama akan mengurangi kekenyalan alveolus (kantung udara dalam paru-paru). Hal ini akan menyebabkan hanya sejumlah kecil udara yang dapat dihirup dan sedikit oksigen yang terserap ke dalam peredarandarah.



Bahaya Rokok/Tembakau
 
Seperti halnya dengan bahan berbahaya lainnya yang menimbulkan risiko keracunan, merokok dapat menimbulkan efek jangka pendek dan jangka panjang.

1.  Jangka pendek
    Rambut dan nafas berbau rokok, kekurangan oksigen ke otak dan paru-paru, tekanan darah meningkat. 

2.  Jangka Panjang
  1. Risiko kematian karena penyakit kardiovaskuler 2-3 kali lebih tinggi pada perokok dibanding dengan yang bukan perokok. Hal ini disebabkan karena:
- Pengapuran/plak pembuluh darah jantung (arteri koroner)
-  Tingginya angka “sudden death” (kematian mendadak) pada perokok aktif, terutama pria berusia < 50 tahun.
-    Pada perokok yang memiliki hipertensi, diabetes, atau gangguan kadar lemak darah yang tinggi akan memiliki risiko sakit jantung 3 kali lipat lebih besar daripada seorang perokok yang tidak memiliki penyakit penyerta di atas.
-       Wanita yang menggunakan pil kontrasepsi yang juga seorang perokok berat, dapat menaikkan risiko terkena penyakit kardiovaskular 20 kali lebih besar daripada wanita yang tidak merokok.
-       Semakin banyak merokok dan semakin lama merokok, semakin besar pula risiko terkena penyakit kardiovaskular.
  1. Keganasan (kanker): paru-paru, rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, pankreas, usus besar, ginjal, kandung kemih, prostat, rahim, indung telur, leher rahim, dan payudara. 90% kanker paru-paru timbul pada perokok.
  2. Infeksi saluran pernafasan: merokok mempermudah timbulnya dan mempersulit penyembuhan radang tenggorokan, sinusitis, bronkitis dan radang paru-paru, dibanding mereka yang ridak merokok.
  3. Penyakit penyumbatan paru-paru menahun (PPOK), misalnya bronkitis kronis. Paru-paru yang rusak karena rokok akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan juga kurang dapat menyerap oksigen.
  4. Gangguan peredaran darah otak (stroke) dan kepikunan.
  5. Rasa berdenyut, nyeri dan pincang pada kaki, karena gangguan aliran darah tungkai.
  6. Radang dan tukak (luka) pada lambung.
  7. Osteoporosis, sehingga memudahkan terjadinya patah tulang.
  8. Impotensi dikarenakan penyempitan pada pembuluh darah ke alat kelamin.
  9. Ibu hamil yang merokok berisiko melahirkan prematur, lahir mati (still birth), bayi lahir dengan berat badan rendah dan retardasi mental.

Berdasarkan “American Council on Health Science and Health” dan “National Cancer Institute USA”, dalam buku Rokok Membawa Maut yang dikeluarkan oleh Jabatan Kesihatan Negeri Pulau Pinang – Malaysia, merokok dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit atau kanker: :


Penyakit
Risiko kematian bagi perokok*)
Penyakit saluran pernafasan kronik
10-20 kali
Kanker paru-paru
7 – 15 kali
Kanker payudara
11 kali
Kanker  tenggorokan
5 – 13 kali
Kanker mulut
3-15 kali
Kanker esofagus
4-5 kali
Kanker kandung kemih
2-3 kali
Kanker pankreas
2 kali
Penyakit jantung
1 ½ - 3 kali
Kanker ginjal
1 ½ kali
Penyakit tukak lambung
2 kali
      
*) risiko kematian akan meningkat dengan junlah rokok yang dihisap sehari dan lamanya
     merokok.

Perokok Aktif dan Pasif

Orang yang merokok jelas merupakan perokok aktif,  sedangkan  yang dimaksud dengan perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok tetapi secara tidak sengaja ikut menghirup/menghisap asap rokok disekitar perokok. Perokok pasif lebih berisiko daripada perokok aktif. Hal ini disebabkan karena perokok pasif menerima/menghisap rokok dari aliran utama (“mainstream smoke”/asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok) dan asap aliran sisi (“sidestream smoke” /asap yang keluar dari ujung rokok yang dibakar). Asap aliran sisi ini mengandung 2 kali lebih banyak nikotin, 3 kali lebih tar, 5 kali lebih banyak karbonmonoksida.

Perokok pasif akan mengalami sakit dan pedih mata, bersin dan batuk-batuk, sakit kerongkongan, sakit kepala, masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkhitis, meningkatkan risiko kanker paru dan penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa merokok memberikan efek negatif kepada :
·         Istri perokok :
Berisiko mengidap kanker paru lebih tinggi dibandingkan dengan istri bukan perokok.
·         Bayi dan anak-anak :
Asap rokok dapat menghambat pertumbuhan janin dalam rahim ibu, anak-anak perokok lebih sering terserang penyakit paru - paru, batuk-batuk, influensa dan sakit tenggorokan. Mereka juga sering jatuh sakit.
·         Orang yang sedang mengidap penyakit jantung dan asma :
Orang yang mengidap penyakit jantung lebih mudah mendapat serangan jantung ditempat yang penuh dengan asap rokok
Orang yang mengidap penyakit asma mengalami kesulitan bernafas bila terpajan asap rokok.
·         Rekan-rekan kerja :
Mereka yang bekerja dengan perokok untuk jangka waktu yang lama dapat mengalami kerusakan paru-paru.

Berhenti Merokok


Seperti kita ketahui usaha berhenti merokok bukanlah hal yang mudah, hal ini diakibatkan adanya faktor “adiksi” yang ditimbulkan oleh nikotin, oleh karena itu dunia kesehatan telah menyediakan beberapa obat berisi nikotin yang ditujukan untuk mengatasi secara bertahap “kebutuhan” para pasien yang berniat untuk berhenti merokok. Obat ini tersedia dalam bentuk “permen karet berisi nikotin”, “nicotine patch” (seperti koyo), nasal spray, dll. Untuk mendapatkan obat-obat di atas perokok harus berkonsultasi dengan petugas kesehatan (dokter) sehingga dapat dinilai tingkat adiksi dan diberikan panduan tentang bagaimana menggunakan obat tersebut, serta diberikan tips berhenti merokok, dan yang terpenting adalah penilaian kemajuan dari pasien (follow up). 
Dibawah ini beberapa tips untuk berhenti merokok :
1.  Niat untuk berhenti merokok dengan sungguh-sungguh. Membuat keputusan untuk berhenti merokok sangatlah sulit, untuk lebih kuat mengambil keputusan tersebut carilah semua sebab-sebab mengapa harus berhenti merokok :
-       Membuat hidup lebih lama : satu dari dua perokok akan mati lebih awal.
-  Menghindari racun : asap rokok mengandung hampir 4000 bahan kimia dan 50 diantaranya bisa menyebabkan kanker
-   Mencegah penyakit : kanker paru, penyakit jantung, bronkhitis kronik, emfisema, strok dan tukak lambung merupakan penyakit yang berakitan dengan rokok.
-    Hidup menjadi lebih sehat : orang yang tidak merokok jarang mengalami terserang panyakit paru-paru dan penyakit pernafasan lainnya.
-       Melindungi orang lain : orang disekeliling perokok juga menghrirup asap rokok.
-   Menjadi contoh yang baik : anak-anak dan remaja cenderung untuk merokok sekiranya salah seorang atau kedua orangtua mereka merokok.
-   Anak-anak lebih sehat : anak-anak yang memilki orang tua perokok lebih sering mengidap penyakit saluran peransafasn. Mereka juga sering mengalami gangguan iritasi mata, hidung dan tenggorokan, batuk dan berdahak.
-    Kulit lebih sehat : merokoi mengakibatkan kulit kusam dan berkedut terutam disekitar mata dan mulut
-      Nafas lebih segar dan rambut tidak bau : nafas akan lebih segar dan tidak bau
-     Gigi lebih putih dan bersih : merokok dapat menyebabkan guigi menjadi kuning dan berkarat
-  Menghemat uang : perokok yang menghisap rokok satu bungkus per hari akan menghemat uang kurang lebih  sebesar  Rp. 2.550.000 per tahun.
-       Khusus untuk pria :
Kesuburan meningkat : merokok dapat menyebabkan kelainan pada sperma yang menyebabkan kurang subur
Kejantanan meningkat : merokok menyebabkan impoten karena aliran darah yang berkurang.
2.      Beritahu keluarga dan teman-teman tentang keputusan berhenti merokok, hal ini untuk mendapatkan dukungan dan semangat untuk berhenti merokok.
3.      Buang semua rokok dan barang-barang lainnya yang berkaitan dengan rokok seperti korek api dll.
4.      Amalkan cara dibawah ini untuk mengatasi ketagihan merokok :
-       Mengabaikan : katakan dalam hati “nanti” setiapa muncul keinginan merokok
-       Minum lebih banyak air putih
-       Menarik nafas panjang untuk menenangkan fikiran
-       Meningkatkan hobi dan kegiatan lainnya yang digemari untuk mengisi waktu senggang sehingga tidak menigingat untuk merokok
-       Mengunyah sesuatu seperti permen dll.
-       Sering mandi atau basuh tangan setiap kali ingin merokok
-       Berdoa untuk mohon dilupakan keingingan merokok
5.      Tolak dengan tegas ajakan merokok dari perokok lain.

Sumber :
Sentra Informasi Keracunan Nasional
Pusat Informasi Obat dan Makanan,
Badan POM
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta-Pusat
Telepon: 021-42889117 (jama kerja)
HP: 0813-10826879 (di luar jam kerja)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar