Remaja merupakan masa yang paling rawan akan pengaruh dari lingkungan.
Pergaulan amat mempengaruhi seseorang begitupula halnya dengan kebiasaan
merokok. Pengaruh teman dan kelompok akan sangat kuat bagi seorang remaja untuk
memutuskan merokok atau tidak. Untuk dapat diterima oleh kelompok atau teman
seseorang akan berusaha mengikuti kebiasaan dari kelompok atau teman tersebut.
Remaja akan berusaha untuk diterima dilingkungannya. Hal ini juga dapat
disebabkan rasa percaya diri yang rendah sehingga cenderung mengadopsi
kebiasaan yang berlaku seperti kebiasaan merokok. Tanpa mereka sadari bahwa
sebetulnya menular untuk merokok merupakan pintu masuk dari jenis adiksi.
Data statistik menunjukkan bahwa perokok remaja saat ini berkisar diangka 3,5 juta yang berarti >15% jumlah remaja saat ini. Kebanyakan perokok dan pengguna tembakau dewasa mulai melakukan kebiasaan tersebut sebelum mereka dewasa. Diantara para remaja yang merokok tersebut, hampir 25% merokok pertama kali sebelum berusia 10 tahun.
Banyak faktor yang
berperanan dalam peningkatan jumlah perokok remaja, diantaranya adalah Iklan
industri rokok yang menggambarkan bahwa perokok adalah seorang individu yang
sukses dan memiliki gaya hidup glamor, atau bahkan melambangkan kejantanan; mudahnya
akses untuk mendapatkan rokok dan tembakau; harga produk tembakau yang relatif
rendah; tekanan dari teman sebaya memainkan peranan penting; adanya anggota
keluarga atau bahkan orang tua yang juga merokok; khusus untuk remaja putri
merokok belakangan ini menjadi trend karena dianggap bisa menurunkan nafsu makan
sehingga dapat membantu program diet mereka, anggapan ini benar-benar
menyesatkan dan tidak benar.
Sejarah Tembakau
Tembakau telah dikenal sejak 6000
tahun sebelum masehi. Para pakar yakin bahwa tumbuhan tembakau telah tumbuh di
Amerika. Pakar juga yakin bahwa penduduk asli Amerika telah menggunakan
tembakau sejak 1 tahun sebelum masehi, termasuk mengunyah dan merokok tembakau.
Pada tahun 1492 M, Columbus menemukan tembakau sebagai “daun kering” yang
diberikan sebagai hadiah. Pada tahun 1492 ini juga Rodrigo de Jerez dan Luis de
Torres mengenal rokok dari orang kuba. Pada tahun 1497, Robert Pane yang
mendampingi Columbus pada perjalanannya yang kedua menulis tentang penggunaan
tembakau di Eropa dalam tulisannya “De Insularium Ribitus." Pada 1498 Columbus
berkunjung ke Trinidad dan Tobago, dan menemukan penggunaan tembakau
menggunakan pipa. Pada tahun 1499 Amerigo vespucci mengamati penggunaan
tembakau kunyah pada orang Indian
Tembakau (Nicotiana spp., L.) adalah genus
tanaman yang berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika
Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik
dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun
tembakau dapat pula dikunyah atau dikulum, dan ada pula yang menghisap bubuk
tembakau melalui hidung. Tembakau/kebiasaan
merokok menjadi prioritas kesehatan utama karena, hal ini dikarenakan tembakau
adalah penyebab kematian satu dari sepuluh orang dewasa (sekitar 5 juta
kematian per tahun). Jumlah ini lebih besar dari jumlah keseluruhan korban
perang dunia pertama ditambah perang Korea dan ditambah perang Vietnam. Alasan
kedua adalah merokok merupakan penyebab paling penting dari kesakitan yang
dapat “dicegah” dan kematian “dini” dinegara maju maupun berkembang. Sedangkan
alasan lainnya adalah tembakau merupakan faktor risiko berbagai kanker,
terutama kanker paru-paru, dan risiko penyakit jantung, stroke, emfisema,
gangguan saluran pernafasan, dll. Kebiasaan mengunyah tembakau juga
meningkatkan risiko terkena kanker bibir, lidah dan mulut. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) memprediksi bahwa penggunaan tembakau akan membunuh
>3 juta orang/tahun diseluruh dunia. Angka ini akan meningkat menjadi 10
juta kematian/tahun menjelang tahun 2020.
Kandungan rokok/tembakau
Asap tembakau
mengandung kurang lebih 4000 komponen. Beberapa diantaranya bersifat racun,
beberapa lainnya dapat merubah sifat sel-sel tubuh menjadi ganas, setidaknya
ada 43 zat dalam tembakau yang sudah diketahui dapat menyebabkan kanker.
Ada 3 zat dalam satu batang rokok
Dalam tiap batang
rokok, saat perokok menghirup nikotin ke dalam paru-paru mereka maka nikotin
akan terserap ke dalam darah. Dalam 8 detik, nikotin telah berada di otak dan
mengubah cara kerja otak. Hal ini berlaku begitu cepat karena nikotin bentuknya
mirip dengan bahan kimia alami otak yaitu asetilkolin. Asetilkolin adalah salah
satu neurotransmiter yang membawa pesan-pesan antara sel otak. Nikotin akan
berikatan dengan reseptor asetilkolin di otak, yang akhirnya akan membawa
perubahan bagi tubuh dan otak. Nikotin akan meningkatkan denyut jantung dan
frekuensi nafas dan menyebabkan lebih banyak glukosa dilepaskan ke dalam darah.
Mungkin hal inilah yang menyebabkan para perokok merasa lebih segar bila
merokok. Namun ternyata dampak jangka panjangnya akan terjadi kerja jantung
yang lebih berat, pengapuran pembuluh darah jantung, meningkatnya risiko
penggumpalan darah dalam pembuluh darah serta dapat terjadi gangguan irama
jantung.
Nikotin juga
melekat pada neuron (sel otak) yang melepaskan neurotransmiter bernama dopamin.
Nikotin akan menstimulasi neuron untuk melepaskan dopamin dalam jumlah yang
besar. Dopamin akan menstimulasi sirkuit “kenikmatan” di otak, suatu dtruktur
otak yang disebut sistem limbik. Sistem limbik ini berhubungan dengan rasa
lapar/nafsu makan, proses belajar, memori, dan perasaan senang. Secara normal,
rasa senag timbul bersamaan dengan makan, rasa tenang, dan bila bersama dengan
orang yang kita cintai. Namun nikotin telah mengubah rasa “senang” ini pada
perokok, menjadi “senang” hanya bila merokok.
Dalam 40 menit,
setengah efek dari nikotin akan menghilang. Perokok akan merasa butuh untuk
segera menghidupkan batang rokok berikutnya, karena tanpa merokok perokok akan
merasa gelisah dan depresi. Dan lama kelamaan otak akan belajar untuk
“ketagihan” sehingga dibutuhkan lebih banyak batang rokok untuk menimbulkan
kualitas rasa “senang” yang sama.
Gas karbonmonoksida
kita kenal sebagai asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor. Karbon
monoksida dalam tubuh akan mengurangi kemampuan darah untuk menyerap oksigen
dari paru-paru. Hal ini terjadi karena sel darah merah sebagai pengangkut
oksigen lebih mudah berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen.
Lebih banyak menghisap rokok, lebih banyak karbon monoksida terserap dalam
peredaran darah.
Tembakau yang
dibakar akan mengeluarkan tar dan zat beracun alinnya. Mereka akan menempel
pada sepanjang saluran nafas perokok dan pada saat yang sama akan mengurangi
kekenyalan alveolus (kantung udara dalam paru-paru). Hal ini akan menyebabkan
hanya sejumlah kecil udara yang dapat dihirup dan sedikit oksigen yang terserap
ke dalam peredarandarah.
Bahaya Rokok/Tembakau
Seperti halnya
dengan bahan berbahaya lainnya yang menimbulkan risiko keracunan, merokok dapat
menimbulkan efek jangka pendek dan jangka panjang.
1. Jangka pendek
Rambut
dan nafas berbau rokok, kekurangan oksigen ke otak dan paru-paru, tekanan darah
meningkat.
2. Jangka Panjang
- Risiko kematian karena penyakit kardiovaskuler 2-3 kali lebih tinggi pada perokok dibanding dengan yang bukan perokok. Hal ini disebabkan karena:
- Pengapuran/plak pembuluh darah
jantung (arteri koroner)
- Tingginya angka “sudden death” (kematian mendadak) pada perokok aktif, terutama pria
berusia < 50 tahun.
- Pada perokok yang memiliki
hipertensi, diabetes, atau gangguan kadar lemak darah yang tinggi akan memiliki
risiko sakit jantung 3 kali lipat lebih besar daripada seorang perokok yang
tidak memiliki penyakit penyerta di atas.
-
Wanita yang menggunakan pil
kontrasepsi yang juga seorang perokok berat, dapat menaikkan risiko terkena
penyakit kardiovaskular 20 kali lebih besar daripada wanita yang tidak merokok.
-
Semakin banyak merokok dan semakin
lama merokok, semakin besar pula risiko terkena penyakit kardiovaskular.
- Keganasan (kanker): paru-paru, rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, pankreas, usus besar, ginjal, kandung kemih, prostat, rahim, indung telur, leher rahim, dan payudara. 90% kanker paru-paru timbul pada perokok.
- Infeksi saluran pernafasan: merokok mempermudah timbulnya dan mempersulit penyembuhan radang tenggorokan, sinusitis, bronkitis dan radang paru-paru, dibanding mereka yang ridak merokok.
- Penyakit penyumbatan paru-paru menahun (PPOK), misalnya bronkitis kronis. Paru-paru yang rusak karena rokok akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan juga kurang dapat menyerap oksigen.
- Gangguan peredaran darah otak (stroke) dan kepikunan.
- Rasa berdenyut, nyeri dan pincang pada kaki, karena gangguan aliran darah tungkai.
- Radang dan tukak (luka) pada lambung.
- Osteoporosis, sehingga memudahkan terjadinya patah tulang.
- Impotensi dikarenakan penyempitan pada pembuluh darah ke alat kelamin.
- Ibu hamil yang merokok berisiko melahirkan prematur, lahir mati (still birth), bayi lahir dengan berat badan rendah dan retardasi mental.
Berdasarkan “American
Council on Health Science and Health” dan “National Cancer Institute USA”,
dalam buku Rokok Membawa Maut yang dikeluarkan oleh Jabatan Kesihatan Negeri
Pulau Pinang – Malaysia, merokok dapat meningkatkan risiko kematian akibat
penyakit atau kanker: :
Penyakit
|
Risiko
kematian bagi perokok*)
|
Penyakit saluran
pernafasan kronik
|
10-20 kali
|
Kanker paru-paru
|
7 – 15 kali
|
Kanker payudara
|
11 kali
|
Kanker tenggorokan
|
5 – 13 kali
|
Kanker mulut
|
3-15 kali
|
Kanker esofagus
|
4-5 kali
|
Kanker kandung
kemih
|
2-3 kali
|
Kanker pankreas
|
2 kali
|
Penyakit jantung
|
1 ½ - 3 kali
|
Kanker ginjal
|
1 ½ kali
|
Penyakit tukak
lambung
|
2 kali
|
*) risiko kematian
akan meningkat dengan junlah rokok yang dihisap sehari dan lamanya
merokok.
Perokok Aktif dan Pasif
Orang yang merokok
jelas merupakan perokok aktif,
sedangkan yang dimaksud dengan
perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok tetapi secara tidak sengaja
ikut menghirup/menghisap asap rokok disekitar perokok. Perokok pasif lebih
berisiko daripada perokok aktif. Hal ini disebabkan karena perokok pasif
menerima/menghisap rokok dari aliran utama (“mainstream smoke”/asap rokok yang
dikeluarkan oleh perokok) dan asap aliran sisi (“sidestream smoke” /asap yang
keluar dari ujung rokok yang dibakar). Asap aliran sisi ini mengandung 2 kali
lebih banyak nikotin, 3 kali lebih tar, 5 kali lebih banyak karbonmonoksida.
Perokok pasif akan
mengalami sakit dan pedih mata, bersin dan batuk-batuk, sakit kerongkongan,
sakit kepala, masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkhitis,
meningkatkan risiko kanker paru dan penyakit jantung.
Penelitian
menunjukkan bahwa merokok memberikan efek negatif kepada :
·
Istri perokok :
Berisiko
mengidap kanker paru lebih tinggi dibandingkan dengan istri bukan perokok.
·
Bayi dan anak-anak :
Asap
rokok dapat menghambat pertumbuhan janin dalam rahim ibu, anak-anak perokok
lebih sering terserang penyakit paru - paru, batuk-batuk, influensa dan sakit tenggorokan.
Mereka juga sering jatuh sakit.
·
Orang yang sedang mengidap
penyakit jantung dan asma :
Orang
yang mengidap penyakit jantung lebih mudah mendapat serangan jantung ditempat
yang penuh dengan asap rokok
Orang
yang mengidap penyakit asma mengalami kesulitan bernafas bila terpajan asap
rokok.
·
Rekan-rekan kerja :
Mereka yang bekerja
dengan perokok untuk jangka waktu yang lama dapat mengalami kerusakan
paru-paru.
Berhenti Merokok
Seperti kita
ketahui usaha berhenti merokok bukanlah hal yang mudah, hal ini diakibatkan
adanya faktor “adiksi” yang ditimbulkan oleh nikotin, oleh karena itu dunia
kesehatan telah menyediakan beberapa obat berisi nikotin yang ditujukan untuk
mengatasi secara bertahap “kebutuhan” para pasien yang berniat untuk berhenti
merokok. Obat ini tersedia dalam bentuk “permen karet berisi nikotin”,
“nicotine patch” (seperti koyo), nasal spray, dll. Untuk mendapatkan obat-obat
di atas perokok harus berkonsultasi dengan petugas kesehatan (dokter) sehingga
dapat dinilai tingkat adiksi dan diberikan panduan tentang bagaimana
menggunakan obat tersebut, serta diberikan tips berhenti merokok, dan yang
terpenting adalah penilaian kemajuan dari pasien (follow up).
Dibawah ini
beberapa tips untuk berhenti merokok :
1. Niat untuk berhenti merokok dengan
sungguh-sungguh. Membuat keputusan untuk berhenti merokok sangatlah sulit,
untuk lebih kuat mengambil keputusan tersebut carilah semua sebab-sebab mengapa
harus berhenti merokok :
-
Membuat hidup lebih lama : satu
dari dua perokok akan mati lebih awal.
- Menghindari racun : asap rokok
mengandung hampir 4000 bahan kimia dan 50 diantaranya bisa menyebabkan kanker
- Mencegah penyakit : kanker paru,
penyakit jantung, bronkhitis kronik, emfisema, strok dan tukak lambung
merupakan penyakit yang berakitan dengan rokok.
- Hidup menjadi lebih sehat : orang
yang tidak merokok jarang mengalami terserang panyakit paru-paru dan penyakit
pernafasan lainnya.
-
Melindungi orang lain : orang
disekeliling perokok juga menghrirup asap rokok.
- Menjadi contoh yang baik :
anak-anak dan remaja cenderung untuk merokok sekiranya salah seorang atau kedua
orangtua mereka merokok.
- Anak-anak lebih sehat : anak-anak
yang memilki orang tua perokok lebih sering mengidap penyakit saluran
peransafasn. Mereka juga sering mengalami gangguan iritasi mata, hidung dan
tenggorokan, batuk dan berdahak.
- Kulit lebih sehat : merokoi
mengakibatkan kulit kusam dan berkedut terutam disekitar mata dan mulut
-
Nafas lebih segar dan rambut tidak
bau : nafas akan lebih segar dan tidak bau
-
Gigi lebih putih dan bersih :
merokok dapat menyebabkan guigi menjadi kuning dan berkarat
- Menghemat uang : perokok yang
menghisap rokok satu bungkus per hari akan menghemat uang kurang lebih sebesar
Rp. 2.550.000 per tahun.
-
Khusus untuk pria :
Kesuburan
meningkat : merokok dapat menyebabkan kelainan pada sperma yang menyebabkan
kurang subur
Kejantanan
meningkat : merokok menyebabkan impoten karena aliran darah yang berkurang.
2.
Beritahu keluarga dan teman-teman
tentang keputusan berhenti merokok, hal ini untuk mendapatkan dukungan dan
semangat untuk berhenti merokok.
3.
Buang semua rokok dan
barang-barang lainnya yang berkaitan dengan rokok seperti korek api dll.
4.
Amalkan cara dibawah ini untuk
mengatasi ketagihan merokok :
-
Mengabaikan : katakan dalam hati
“nanti” setiapa muncul keinginan merokok
-
Minum lebih banyak air putih
-
Menarik nafas panjang untuk
menenangkan fikiran
-
Meningkatkan hobi dan kegiatan
lainnya yang digemari untuk mengisi waktu senggang sehingga tidak menigingat
untuk merokok
-
Mengunyah sesuatu seperti permen
dll.
-
Sering mandi atau basuh tangan
setiap kali ingin merokok
-
Berdoa untuk mohon dilupakan
keingingan merokok
5.
Tolak dengan tegas ajakan merokok
dari perokok lain.
Sumber :
Sentra Informasi Keracunan Nasional
Pusat Informasi Obat dan Makanan,
Badan POM
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta-Pusat
Telepon: 021-42889117 (jama kerja)
HP: 0813-10826879 (di luar jam kerja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar